Memperbanyak Ibadah kepada Allah
Ibadah adalah “Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangal-Nya serta mengamalkan apa saja yang diperkenankan oleh-Nya."
✍️ Ibadah merupakan bagian penting yang menunjukan eksistensi agama Islam di tengah umat manusia. Seseorang yang sudah mengakui dirinya muslim, sudah menyatakan syahadah bahwa hanya Allah SWT yang ia sembah dan hanya Muhammad SAW Rasul yang diikuti, maka konsekuensinya adalah menerapkan apa yang telah ia akui dan yakini dalam hatinya, juga yang telah ia ucapkan dengan lidahnya, dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk ibadah dan amal shaleh.💐
✍️ Ibadah melahirkan perasaan ketundukan dan ketaatan kepada Allah SWT. Ketundukan dan ketaatan kepada Allah SWT meringankan seorang hamba dalam melaksanaan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Yang harus disadari bahwa perintah dan larangan Allah SWT diciptakan demi kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat. Rasa tunduk dan taat inilah yang membuat perilaku serta sikap hidup manusia menjadi mulia, jauh dari sikap tercela. Karena di dalam hati dan pikirannya selalu ada Allah SWT.🌺
✍ Hubungan antara Sang Pencipta dan yang diciptakan adalah suatu hubungan yang tidak mungkin dipisahkan. Manusia sebagai makhluq yang diciptakan Allah Swt, mustahil bisa berlepas diri dari keterikatannya dengan-Nya. Bagaimanapun tidak percayanya manusia dengan Allah, suka atau tidak suka, sadar atau tidak sadar manusia akan mengikuti Sunatullah yang berlaku di alam semesta ini. Dengan beribadah kepada Allah SWT maka manusia bisa menjadi manusia yang bertaqwa. Firman Allah SWT:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Hai manusia, sembahlah (beribadahlah) kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah/2: 21).🙏
👉 Oleh karena itu seorang mukmin harus memahami bagaimana hubungan yang seharusnya dibina dengan Allah SWT, sebagai Rabb-nya dan Ilah-nya. Hal yang penting didalam membina hubungan itu, manusia harus lebih dahulu mengenal betul siapa Allah. Bukan untuk mengenali zat-Nya, tetapi mengenali landasan dasar-Nya (masdarul ´ulum). 🎋
👉 Dengan memahami bagaimana luasnya kekuasan dan Ilmu Allah, akan timbul rasa kagum dan takut kepada Allah SWT sekaligus menyadari betapa kecil dan hina dirinya. Pemahaman itu akan berlanjut dengan kembalinya ia pada hakikat penciptaannya dan mengikuti landasan hidup yang telah digariskan oleh Allah SWT (QS 96:5).
👉 Oleh karena itu, lakukan berbagai macam ibadah. Ibadah memiliki banyak ragamnya. Ada ibadah fisik seperti puasa, ibadah materi seperti zakat, ibadah lisan seperti doa dan dzikir. Ada juga ibadah yang yang memadukan semuanya seperti haji. Semua ragam ibadah itu sangat bermanfaat untuk menyembuhkan mental lemah iman kita. Puasa membuat kita khusyu’ dan mempertebal rasa muraqabatullah (merasa diawasi Allah). Shalat rawatib dapat menyempurnakan amal-amal wajib kita kurang sempurna kualitasnya.🌷
👉 Hendaknya seorang hamba beribadah dengan hati dan jasadnya, khusyu’ dan merendahkan diri di hadapan Allah Yang Mahaesa, menghadirkan (dalam hati) betapa besar keagungan Allah, benar-benar merasa bahwa ia sedang bermunajat kepada Allah Yang Maha Menguasai dan Maha Menentukan. Yakni beribadah sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits.
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْلَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَغِنَّهُ يَرَاكَ
“Hendaknya kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya. Jika kamu tidak melihatNya maka sesungguhnya Dia melihatmu”
👉 Hadits riwayat Imam Al-Hakim dari Ma’qil bin Yasar Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
يَقُوْلُ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ!تَفَرَّغْ لِعِبِادَتِيْ، أَمْلَأ قَلْبَكَ غِنَّ، وَأَمْلأ يَدَيْكَ رِزْقَا, يَاابْنَ آدَمَ ! لاَ تُبَاعِدْنِي أَمْلَأ قَلْبَكَ فَقْرًا، وَأَمْلأ يَدَيْكَ سُغْلًا
“Rabb kalian Yang Mahasuci lagi Mahatinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam !, fokuslah beribadah kepada-Ku , niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan rizki. Wahai anak Adam !, Jangan jauhi Aku, sehingga Aku penuhi hatimu dengan kefakiran dan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan” 🪴
👉 Dalam hadits yang mulia ini, Nabi Saw. mengabarkan tentang janji Allah, ada dua jenis pahala bagi orang yang benar-benar beribadah kepada Allah sepenuhnya. Yaitu, Allah pasti memenuhi hatinya dengan kekayaan dan kedua tangannya dengan rizki.💐
(Drs. H. Rahizal, Penyuluh Agama Islam KUA Pondok Kelapa)
🙏
BalasHapus